Departemen Kehakiman AS, bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), telah memprakarsai satuan tugas baru yang didedikasikan untuk mengekang penjualan dan distribusi rokok elektrik ilegal. Upaya bersama ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan untuk melindungi generasi muda dari produk vaping yang tidak sah.
Pembentukan gugus tugas ini menyusul dikeluarkannya lebih dari 1.100 surat peringatan oleh FDA kepada berbagai entitas di industri, termasuk produsen, importir, distributor, dan pengecer, atas penjualan atau distribusi produk tembakau baru yang tidak disetujui, termasuk rokok elektrik. Hingga saat ini, hanya 23 produk rokok elektrik rasa tembakau yang telah menerima otorisasi FDA untuk dijual.
Benjamin C. Mizer, pejabat tinggi ketiga Departemen Kehakiman, menekankan risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh produk vaping yang tidak sah, terutama bagi anak-anak dan remaja, dengan menyatakan, “Gugus tugas antarlembaga ini didedikasikan untuk melindungi orang Amerika dengan memerangi penjualan dan distribusi produk ini secara ilegal. Dan pembentukan gugus tugas ini memperjelas bahwa penegakan hukum tembakau yang kuat adalah prioritas pemerintah.”
Pembentukan gugus tugas ini tepat waktu, karena Survei Tembakau Remaja Nasional tahun 2023 menyoroti penurunan penggunaan tembakau secara keseluruhan di kalangan siswa sekolah menengah, dari 16,5% pada tahun 2022 menjadi 12,6% pada tahun 2023, sebuah tren yang sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya penggunaan e-rokok. Namun, survei tersebut juga mencatat adanya peningkatan penggunaan produk tembakau di kalangan siswa sekolah menengah, dari 4,5% menjadi 6,6% pada periode yang sama.