Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada hari Selasa sempat melanjutkan penurunannya ke sekitar $92.27 sebelum akhirnya terkoreksi naik sedikit dan kembali diperdagangkan di sekitar $93.37, tidak banyak berubah dari posisi kemarin di $93.52.
Faktor yang sempat menekan turun harga minyak mentah WTI menjelang pertemuan Menteri – Menteri OPEC dan Non – OPEC yang akan diadakan pada hari Rabu tanggal 3 Agustus adalah berita dari Arab Saudi.
Sumber-sumber berita mengatakan bahwa Raja Arab Saudi memberikan kepastian akan meningkatkan produksinya kepada Presiden Biden selama pertemuan muka dengan muka pada tanggal 18 Juli yang lalu,
Pembicaraan mengenai potensi kenaikan jumlah produksi ini menekan harga minyak mentah WTI turun.
Hal lain yang membatasi kenaikan harga minyak mentah WTI adalah masuknya arus safe – haven di tengah pasar yang didominasi oleh sentimen “risk-off” karena meningkatnya ketegangan geopolitik antara AS dengan Cina.
Ketegangan antara AS dengan Cina meningkat pada hari Selasa dengan Jubir Dewan Rakyat AS Nancy Pelosi dilaporkan akan mengunjungi Taiwan pada Selasa malam. Sementara Cina bersumpah akan membalas.
Jubir Menlu Cina Zhao Lijian mengatakan bahwa akan ada konsekwensi yang serius apabila Pelosi tetap mendesak untuk mengunjungi Taiwan. Outlet berita Cina juga melaporkan bahwa Taiwan akan menghadapi konsekwensi yang berat dan Amerika Serikat akan membayar harganya karena merendahkan Cina.
Support & Resistance
Support” terdekat menunggu di $92.62 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $91.89 dan kemudian $90.50. “Resistance” yang terdekat menunggu di $94.01 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $95.57 dan kemudian $96.07.
( vibiznews )