Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada hari Selasa diperdagangkan sideways di sekitar $79.00 dan berusaha menembus resistance kuat di $80.00 namun gagal dan berbalik turun kembali ke arah $79.00, diperdagangkan di sekitar $79.30, dengan investor menggali kembali siklus kenaikan tingkat bunga yang baru dari bank sentral – bank sentral global.
Sementara dukungan stimulus di Cina akan bisa meningkatkan aktifitas faktori yang akan membuat naik permintaan minyak mentah mengingat Cina adalah pengimpor minyak mentah terbesar di dunia.
Data PMI yang mengecewakan memperbaharui harapan akan segera berakhirnya kebijakan moneter yang restriktif dan menambah kekuatan sentimen yang positip di pasar. Namun sentimen yang berhati – hati menjelang pengumuman pertemuan kebijakan moneter Federal Open Market Committee (FOMC) pada hari Rabu menahan pergerakan di pasar pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa.
Saham – saham di Cina dan Hong Kong mengalami rally sampai hampir 3% pada hari Selasa. Meskipun demikian S&P500 berjangka tetap bergerak sideways di dekat 4,580, harus berjuang untuk bisa memperpanjang pemulihan pada hari kemarin.
Harga minyak mentah WTI bergerak sideways di level tertinggi sejak akhir Februari, yang dicapai pada hari kemarin, namun gagal mengambil keuntungan dari sentimen yang bagus pada perekonomian Cina, karena kondisi matauang yang sudah “overbought”.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $78.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $77.08 dan kemudian $76.40. “Resistance” yang terdekat menunggu di $79.89 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $80.95 dan kemudian $82.15.
( VIBIZNEWS )
