Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada hari Senin berada di bawah tekanan dan turun sekitar 2.5% dan diperdagangkan disekitar $96.50 per barel.
Harga minyak mentah WTI meluncur turun di tengah terus berlangsungnya kekuatiran akan lockdown karena Covid – 19 yang berkepanjangan di Shanghai dan sekarang juga berlangsung restriksi yang ketat di Beijing.
Menurut otoritas kota Beijing pada hari Sabtu dalam satu pernyataan persnya, merebaknya kasus baru Covid – 19 telah menyebar masuk ke ibu kota Cina, Beijing, selama satu minggu dan sekarang sedang dilakukan tracking kasus di banyak distrik di Beijing. Sementara itu otoritas Kesehatan Nasional pada Ibu kota Cina ini, pada hari Minggu, melaporkan adanya 22 kasus lokal yang baru pada hari Sabtunya.
Pejabat kota Tian Wei pada hari Sabtu melaporkan bahwa belakangan ini kota di Cina ini telah mengalami merebaknya kasus baru Covid -19 yang melibatkan beberapa rantai transmisi. Resiko adanya transmisi yang tidak terdeteksi dan berkelanjutan adalah tinggi. Situasi mendesak dan mencekam. Seluruh kota harus bertindak dengan segera.
Namun sebagian pengamat mengatakan bahwa hal ini bersifat sementara dan dengan masih tetap tingginya harga minyak di tengah badai Covid ini menunjukkan ketangguhan dari harga minyak mentah yang sewaktu-waktu bisa berbalik naik lagi dengan tajam.
“Support” terdekat menunggu di $95.93 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $95.37 dan kemudian $94.43. “Resistance” yang terdekat menunggu di $96.67 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $97.25 dan kemudian $98.19.
( vibiznews )