Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada jam perdagangan sesi AS hari Senin naik menembus $78.00 di sekitar $78.98.
Pada jam perdagangan sesi Eropa, harga minyak mentah WTI berputar di sekitar $76.75, tidak tentu arah dengan komentar yang bervariasi dari Eksekutir Direktur International Energy Agency (IEA) Fatih Barol dan Menteri Energi Uni Emirat Arab (UAE) Suhail al-Mazrouei di pertemuan Menteri Energi G20 di India.
Namun pada jam perdagangan sesi AS, harga miyak mentah WTI bergerak naik karena berbagai faktor: Ketegangan antara Rusia dengan Ukraine, penghitungan jumlah penyulingan di AS oleh Baker Hughes dan harapan akan rencana stimulus Cina untuk mendukung perekonomiannya.
Rusia menyerang fasilitas ekspor makanan Ukraina untuk hari ke empat berturut-turut pada hari Jumat minggu lalu dan mencekal kapal-kapal di Laut Hitam. Hal ini mendorong harga minyak mentah naik.
Baker Hughes melaporkan bahwa angka penyulingan minyak mentah di AS turun sebanyak tujuh penyulingan pada minggu ini, jumlah terbanyak sejak awal bulan Juni. Angka aktif penyulingan minyak mentah di AS telah turun ke 530, level terendah sejak Maret 2022. Data dari Baker Hughes ini menambah keprihatinan dari segi supply yang membantu menaikkan harga minyak mentah.
Tambahan lagi, Kementerian Perdagangan Cina menyatakan baru – baru ini bahwa serangkaian langkah stimulus akan membantu mendorong konsumsi dari barang – barang dan jasa – jasa yang pada gilirannya mendukung kenaikan lebih jauh terhadap harga WTI.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $78.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $77.13 dan kemudian $76.50. “Resistance” yang terdekat menunggu di $79.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $80.00 dan kemudian $80.50.
( VIBIZNEWS )