Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex naik ke sekitar $100.28 per barel.
Kenaikan harga minyak mentah WTI disebabkan laporan-laporan yang mengatakan bahwa Rusia sedang menyiapkan untuk meningkatkan agresi militernya di Ukraina Timur.
Amerika Serikat sekarang memperingatkan bahwa perang Rusia – Ukraina akan menjadi lebih lama dan memakan korban penumpahan darah yang lebih banyak. Laporan – laporan mengatakan bahwa negara – negara Eropa sekarang lebih fokus untuk mempersenjatai orang-orang Ukraina daripada menambah sanksi ekonomi terhadap Rusia.
Namun kenaikan harga minyak mentah WTI ini dibayangi dengan tekanan turun sehubungan dengan restriksi yang ketat dari pemerintah Cina karena meningkatnya kasus Covid – 19 di Cina, telah meningkatkan ekspektasi berkurangnya permintaan minyak mentah dunia sehubungan dengan Cina merupakan importir minyak mentah terbesar di dunia.
Pandemik Covid terus meningkat di Cina. Semua penduduk di Shanghai berada dalam lockdown yang strict dan ditinggalkan tanpa makanan atau obat-obatan, yang mengakibatkan terjadinya protes dan keresahan publik. Shanghai adalah kota yang paling populis di Cina yang memberikan kontribusi 3.5% terhadap GDP Cina. Diperkirakan lebih dari 70 kota dari 100 kota terbesar di Cina juga mengalami lockdown yang serupa. “Panic buying” melanda kota-kota di Cina termasuk di Guangzhou.
“Support” terdekat menunggu di $98.55 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $97.84 dan kemudian $94.98 “Resistance” yang terdekat menunggu di $100.46 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $101.30 dan kemudian $102.97.