Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada hari pertama minggu perdagangan yang baru, hari Senin kembali tertekan turun di sekitar $101.20 per barel.
Setelah berhasil bangkit naik ke atas $100 menjelang akhir minggu lalu dan menutup perdagangan hari Jumat minggu lalu di $102, memasuki minggu perdagangan yang baru, pada hari Senin, harga minyak mentah WTI mendapatkan tekanan bearish di tengah sentimen pasar yang enggan terhadap resiko.
Berita-berita dari Cina memanaskan keprihatinan yang sudah ada mengenai inflasi, perlambatan pertumbuhan ekonomi dan resesi sehingga memicu sentimen yang “risk-off” di pasar.
Cina merilis Consumer Price Index bulan Juni yang naik menjadi 2.5% per tahun, sementara Producer Price Index untuk periode yang sama juga naik lebih daripada yang diantisipasikan sebesar 6.1%.
Selain itu, Cina kembali berjaga-jaga di tengah merebaknya coronavirus yang baru, yang bisa membawa kepada lockdown yang baru di negara tersebut dan potensi efek negatip yang sudah terkenal terhadap ekonomi global.
Kekuatiran akan Covid kembali memicu keengganan terhadap resiko di Asia, dimana Shanghai melaporkan varian Covid yang baru dan Makau menutup kasinonya dan bisnis lainnya selama satu minggu.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $100.67 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $99.45 dan kemudian $98.68. “Resistance” yang terdekat menunggu di $102.80 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $103.51 dan kemudian $104.38.
( vibiznews )