GBP/USD mengakhiri perdagangan minggu lalu hampir tidak berubah dengan sedikit penurunan, menghentikan kenaikan mingguan selama empat minggu berturut-turut sebelumnya. Berhentinya penurunan dari dollar AS menahan kenaikan dari Poundsterling di tengah perdagangan yang relatif sepi sementara para trader bersiap untuk memasuki minggu perdagangan yang kritikal pada minggu ini.
Apa yang Terjadi Pada Minggu Lalu?
Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di 1.2290, GBP/USD mengakhiri minggu lalu dengan penurunan ke 1.2266. Penurunan GBP/USD telah dimulai dari sejak permulaan hari Senin dimana GBP/USD turun ke 1.2210 dengan dollar AS mulai bergerak menguat. GBP/USD melanjutkan penurunannya pada hari Selasa malam dan Rabu pagi ke 1.2133. Pada hari Rabu malam, berbalik naik ke 1.2174 dan meneruskan kenaikannya pada hari Kamis ke 1.2220 dan pada hari Jumat ke 1.2266 karena melemahnya USD.
Pergerakan Harian GBP/USD Minggu Lalu
Hari Senin, GBP/USD kehilangan momentum bullish-nya dan masuk ke fase konsolidasi di sekitar 1.2210. Berkurangnya pelemahan dollar AS karena sentimen pasar yang berhati-hati membuat GBP/USD tertekan turun.
Data Purchasing Manager’s Index (PMI) Jasa AS dari ISM membaik menjadi 56.5 pada bulan November dari 54.4 pada bulan Oktober, memberikan dorongan naik terhadap dollar AS.
Setelah naik menyentuh level tertinggi dalam lebih dari lima bulan di 1.2345 selama jam perdagangan sesi Eropa pada hari Senin, GBP/USD kehilangan momentum bullish-nya.
Dengan beberapa kota di Cina memutuskan untuk melonggarkan restrikes coronavirus pada akhir minggu, arus resiko mendominasi pasar keuangan pada permulaan minggu dan dollar AS harus berjuang untuk mendapatkan permintaan.
Meskipun demikian, indeks saham berjangka AS turun antara 0.2% dan 0.3% selama jam perdagangan sesi Eropa yang menunjukkan investor mengambil sikap berhati-hati apalagi kalau Wall Street masuk ke teritori negatip, hari Selasa
GBP/USD tertekan turun dari sejak Selasa malam ke support krusial di 1.2150 pada awal perdagangan sesi Asia hari Rabu pagi. Poundsterling turun ke arah 1.2100 dengan keengganan terhadap resiko memperoleh lebih banyak daya tarik dan diperdagangkan di sekitar 1.2133.
Indeks dollar AS naik mendekati ketinggian pada hari Jumat minggu lalu di sekitar 105.60 dan diperkirakan akan melanjutkan kenaikannya dengan the Fed diperkirakan akan meneruskan kebijakan pengetatan yang keras untuk mengamankan ekonomi AS dari ketakutan akan inflasi dalam upah.
Sementara itu S&P berjangka mengalami aksi jual pada hari Selasa dengan tingkat bunga yang lebih tinggi memicu ketakutan akan resesi.
The British Retail Consortium (BRC) Like-For-Like Retail Sales melompat 4.1% YoY pada bulan November dibandingkan dengan 1.2% pada bulan sebelumnya. Angka final S&P Global/CIPS Composite PMI turun ke 48.2 dibandingkan dengan yang diperkirakan 48.3 sementara the S&P Global/CIPS Services PMI dikonfirmasi berada pada 48.8.
Hari Rabu malam, GBP/USD memperoleh daya tariknya kembali dan naik ke atas 1.2150 diperdagangkan di sekitar 1.2169 selama jam perdagangan sesi Eropa dan melanjutkan kenaikannya ke 1.2174 pada jam perdagangan sesi AS. Melemahnya dollar AS memberikan dorongan naik kepada pasangan matauang GBP/USD sementara fokus pasar bergerak ke data – data dari AS.
Atmosfir yang enggan terhadap resiko telah membantu dollar AS mengatasi rival – rivalnya pada hari Selasa dan menyebabkan GBP/USD terus tertekan turun.
Pada awal hari Rabu, indeks saham berjangka AS hanya sedikit berubah. Indeks saham Inggris FTSE 100 bergerak “sideways” dekat level penutupan hari Selasa, menunjukkan sentimen pasar yang netral.
Cina mengumumkan langkah pelonggaran yang baru pada hari Rabu. Kasus positip virus corona yang asymptomatic dan symptomatic ringan akan diijinkan dikarantina di rumah dan testing PCR masal di luar rumah sakit, menggunakan rumah dan sekolah akan ditinggalkan. Perkembangan ini, namun, gagal memberikan dorongan untuk sentimen terhadap resiko dengan data ekonomi dari Cina sebelumnya pada hari itu menunjukkan bahwa surplus perdagangan Cina di bulan November menurun dengan kecepatan yang lebih cepat daripada yang diperkirakan.
GBP/USD kehilangan daya tariknya dan sempat turun ke bawah 1.2200 pada awal perdagangan sesi Eropa hari Kamis pagi setelah membukukan keuntungan pada hari Rabu. Jatuhnya harga rumah Inggris dan berkurangnya momentum di pasar tenaga kerja terus memberikan tekanan turun terhadap GBP/USD.
Namun melemahnya dollar AS menjelang pertemuan kebijakan moneter the Fed memberikan dorongan naik terhadap GBP/USD sehingga berhasil naik ke atas 1.2200 dan diperdagangkan di sekitar 1.2220.
Penurunan tajam dari yields obligasi treasury AS di tengah bangkitnya keprihatinan atas berbalik turunnya ekonomi dunia telah menyebabkan dollar AS kehilangan minatnya pada paruh kedua perdagangan dan mendorong naik GBP/USD.
Sementara itu, indeks saham berjangka AS naik antara 0.15% dan 0.3%, menunjukkan adanya sedikit perbaikan di dalam sentimen pasar yang ikut menopang kenaikan dari pasangan matauang GBP/USD.
Hari Jumat GBP/USD kehilangan daya tariknya dan sempat turun ke bawah 1.2200 pada awal perdagangan sesi Eropa hari Kamis pagi setelah membukukan keuntungan pada hari Rabu. Jatuhnya harga rumah Inggris dan berkurangnya momentum di pasar tenaga kerja terus memberikan tekanan turun terhadap GBP/USD.
Namun melemahnya dollar AS menjelang pertemuan kebijakan moneter the Fed memberikan dorongan naik terhadap GBP/USD sehingga berhasil naik ke atas 1.2200 dan diperdagangkan di sekitar 1.2266.
Penurunan tajam dari yields obligasi treasury AS di tengah bangkitnya keprihatinan atas berbalik turunnya ekonomi dunia telah menyebabkan dollar AS kehilangan minatnya pada paruh kedua perdagangan dan mendorong naik GBP/USD.
Sementara itu, indeks saham berjangka AS naik antara 0.15% dan 0.3%, menunjukkan adanya sedikit perbaikan di dalam sentimen pasar yang ikut menopang kenaikan dari pasangan matauang GBP/USD.
Apa yang Akan Terjadi dengan Inggris dan AS Minggu Ini?
Dari Inggris minggu ini akan keluar data makro ekonomi sebagai berikut:
Senin
Manufacturing Production Inggris bulan Oktober M/M yang diperkirakan akan memburuk dari sebelumnya di 0.0% menjadi – 0.1%.
Industrial Production Inggris bulan Oktober M/M
Selasa
Claimant Count Change Inggris bulan November yang diperkirakan akan memburuk dari sebelumnya di 3.300 menjadi – 13.300
Rabu
Consumer Price Index (CPI) Inggris bulan November Y/Y yang diperkirakan akan meningkat dari sebelumnya di 11.1% menjadi 11.5%
Kamis
Komite kebijakan moneter Bank of England (BOE) akan mengeluarkan keputusan mengenai tingkat bunga bulan Desember
Jumat
Gfk Consumer Confidence Inggris bulan Desember
Retail Sales Inggris bulan November M/M
Dari Amerika Serikat minggu ini akan keluar data makro ekonomi:
Selasa
Small Business Optimism Index (NFIB) bulan November
Consumer Price Index (CPI) untuk bulan yang sama yang diperkirakan akan muncul tidak berubah di 7.7% YoY.
Core Consumer Price Index (CPI) Nov M/M
Rabu
Producer Price Index (PPI) AS input & output Y/Y & M/M
Kamis
Keputusan tingkat bunga the Fed, statement & Economic Projection
Retail Sales AS bulan November M/M
Philadelphia Federal Reserve Manufacturing Index
Industrial Production bulan November M/M
Jumat
Manufacturing Purchasing Managers’ Index (PMI) bulan Desember
Services Purchasing Managers’ Index (PMI) bulan Desember
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2202 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2158 dan kemudian 1.2100 “Resistance” terdekat menunggu di 1.2306 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2400 dan kemudian 1.2500. (VIBIZNEWS)