GBP/USD turun ke bawah 1.2700 di sekitar 1.2698, dan menghapus keuntungan harian pemulihannya. Dolar AS tetap tangguh menghadapi rival-rivalnya dengan para investor berbalik berhati-hati di tengah memburuknya sentimen pasar, menjelang rilis risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) the Fed. Indeks dolar AS naik 0.26% ke 102.919, mengarah ke 103.00.
Memburuknya sentimen pasar disebabkan antara lain karena meningkatnya ketegangan antara AS dengan Cina. Meningkatnya ketegangan antara AS dengan Cina membebani sentimen resiko global pada pertengahan minggu.
Beijing mengumumkan bahwa mulai 1 Agustus akan merestriksi ekspor metal yang kritikal bagi industri chip.
Sementara pemerintah Joe Biden dikabarkan bisa merestriksi perusahaan-perusahaan Cina yang menggunakan jasa cloud computing sebagai respon atas keputusan Cina untuk mengkontrol ekspor dari sebagian metal yang biasa digunakan di dalam kendaraan listrik dan semi konduktor.
Selain itu keprihatinan pasar juga berputar di sekitar melemahnya pertumbuhan sektor jasa lebih daripada yang diperkirakan. S&P Global merilis perkiraan final dari PMI jasa bulan Juni yang kebanyakan mengalami revisi penurunan diantaranya PMI jasa Cina, Australia dan zona Euro.
Indeks saham FTSE 100 Inggris turun lebih dari 0.5% pada hari Rabu dan indeks saham berjangka AS mengalami kerugian antara 0.4% sampai 0.5%. Dengan indeks saham utama di bursa saham AS, Wall Street, dibuka di teritori negatip yang dalam setelah selesai liburan Independence Day, dolar AS berhasil menemukan permintaan sebagai suatu safe-haven.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2650 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2630 dan kemudian 1.2570. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2752 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2800 dan kemudian 1.2850.
( vibiznews )