GBP/USD berhasil mempertahankan momentum pemulihannya dan diperdagangkan sedikit di bawah 1.2850 di 1.2845, pada jam perdagangan paruh ke dua hari Jumat minggu lalu.
Pasangan matauang GBP/USD ini mengambil keuntungan dari membaiknya sentimen terhadap resiko dan melemahnya kembali dolar AS setelah keluar data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index bulan Juni yang lebih lemah daripada yang diperkirakan.
Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di 1.2852, GBP/USD mengakhiri minggu lalu dengan tidak banyak berubah di 1.2845.
Kenaikan Poundsterling tertahan oleh menguatnya dolar AS pada minggu lalu. Indeks dolar AS mengakhiri minggu lalu kembali dengan kenaikan untuk minggu kedua ke 101.340, meskipun pada hari perdagangan terakhir hari Jumat turun 0.20% karena munculnya data inflasi favorite the Fed, Core Personal Consumption Expenditures (PCE) AS bulan Juni yang melemah.
Core PCE AS bulanan pada bulan Juni muncul di 0.2% sebagaimana dengan yang diperkirakan, turun dari angka bulan Mei di 0.3%. Secara tahunan, turun ke 4.0% dari angka sebelumnya 4.6% dan di bawah dari yang diperkirakan di 4.2%.
Turunnya indeks dolar AS pada hari perdagangan terakhir hari Jumat membuat GBP/USD berhasil mempertahankan momentum pemulihannya dengan kembali naik ke atas 1.2800 setelah sebelumnya sempat turun ke bawah 1.2800.
Kenaikan indeks dolar AS pada minggu lalu yang membatasi kenaikan GBP/USD selama minggu lalu didukung oleh data ekonomi AS yang keluar yang umumnya mengesankan. Indeks dolar AS mengalami rally pada hari Kamis setelah keluar data GDP AS Q2 sebesar 2.4%, naik mengatasi daripada yang diperkirakan sebesar 1.8% dan lebih tinggi daripada angka sebelumnya sebesar 2.0%.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2813 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2800 dan kemudian 1.2750. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2850 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2874 dan kemudian 1.2900.
( VIBIZNEWS )