GBP/USD berhasil pulih kembali pada hari terakhir perdagangan minggu lalu, bulan lalu dan kuartal kedua. Setelah menyentuh kerendahan harian di 1.2599, GBP/USD naik lebih dari 0.80% ke 1.2690, karena melemahnya dolar AS pada hari terakhir perdagangan minggu lalu.

Indeks dolar AS turun 0.42% ke 102.575 pada hari Jumat setelah keluarnya data PCE AS yang sesuai dengan yang diperkirakan dan dianggap lemah, sehingga pasar membalikkan perkiraan akan menguatnya dolar AS.

Data Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index AS bulan Mei muncul sesuai dengan yang diperkirakan. PCE Index per bulan muncul di 0.4%, stabil dari sebelumnya 0.4% di bulan April. Inflasi PCE per tahun menurun ke 3.8%, dari sebelumnya 4.4%.

Sementara itu, Office for National Statistics (ONS) mengeluarkan laporan Gross Domestic Product (GDP) Inggris kuartal pertama dengan kenaikan sebesar 0.1% yang membuat Inggris lolos dari resesi.

Data yang bagus dari Inggris dan turunnya inflasi di AS telah mendorong naik Poundsterling (GBP) dan mengakhiri bulan Juni dengan kenaikan hampir 2%.

Selain itu, inflasi Inggris tetap berada di sekitar 8.7% sehingga Bank of England diperkirakan akan menaikkan tingkat bunganya menjadi 5.5%. Hal ini juga mendukung naik Poundsterling (GBP).

Setelah rilis data inflasi AS, GBP/USD naik dari sekitar 1.2640 ke sekitar 1.2690 dengan investor mulai memperhitungkan dalam harga Federal Reserve AS yang kurang agresif. Sebagai akibatnya yield obligasi treasury AS jatuh dan indeks dolar AS turun 0.42% ke 102.575 pada hari Jumat minggu lalu.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 1.2650 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2600  dan kemudian 1.2570. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2700 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2752 dan kemudian 1.2800.

( VIBIZNEWS )