GBP/USD sempat memperpanjang kerugiannya di bawah 1.2000, jatuh dari ketinggian selama 3 minggu di 1.2091. Arus yang enggan terhadap resiko kembali mendominasi pasar dan membangkitkan permintaan akan dollar AS yang safe – haven. Namun dalam perdagangan selanjutnya pada sesi AS, GBP/USD berhasil bangkit naik ke atas 1.2000 dan diperdagangkan di sekitar 1.2025.
Meningkatnya ketakutan mengenai kemungkinan terjadinya resesi global terus membebani sentimen investor dan memberikan dukungan naik terhadap dollar AS yang safe – haven. Namun pelarian ke assets investasi yang aman ini memicu penurunan dari yields obligasi treasury AS, yang bisa membatasi kenaikan dari dollar AS yang pada gilirannya membuat GBP/USD terangkat ke atas.
Selain itu, ekspektasi akan kenaikan tingkat bunga sebesar 50 bps oleh Bank of England pada bulan depan juga memberikan dorongan naik bagi Poundsterling Inggris dan pada gilirannya memberikan dukungan naik terhadap pasangan matauang GBP/USD.
Fokus pasar saat ini tetap ada pada hasil pertemuan kebijakan moneter FOMC the Fed yang akan berlangsung mulai hari Rabu (waktu AS). Bank sentral AS ini secara luas diperkirakan akan menaikkan tingkat bunganya sebesar 75 bps dan meninggalkan pintu terbuka untuk kenaikan – kenaikan selanjutnya.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1970 dan kemudian 1.1900. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2080 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2115 dan kemudian 1.2200.
( vibiznews )