GBP/USD kehilangan daya tariknya dan turun ke arah 1.2800 di sekitar 1.2820 setelah sebelumnya sempat pulih naik ke atas 1.2850.
Setelah keluarnya laporan survey Purchasing Manager Index (PMI) dari AS, dolar AS berhasil mempertahankan kekuatannya pada jam perdagangan sesi AS hari Senin, memaksa pasangan matauang ini berada di posisi di bawah.
Data dari AS menunjukkan bahwa aktifitas bisnis sektor swasta AS terus berkembang pada bulan Juli meskipun dengan kecepatan yang berkurang dibandingkan dengan bulan Juni, sehingga membantu dolar AS mempertahankan pijakannya.
PMI Jasa AS muncul di 52.4 yang menunjukkan ekspansi karena masih di atas angka 50.0, meskipun masih di bawah daripada yang diperkirakan di 54.2 dan dari bulan sebelumnya di 54.4.
PMI manufaktur Inggris menurut laporan dari S&P Global/CIPS turun ke 45 pada perkiraan bulan Juli dari sebelumnya 46.5 pada bulan Juni. Tambahan lagi, PMI Jasa turun ke 51.5 dari 53.7, menunjukkan aktifitas bisnis sektor swasta Inggris kehilangan momentum-nya.
Ekonomi Inggris mendekat kepada kemandekan di bulan Juli yang dikombinasikan dengan indikator “forward-looking” yang suram telah membangkitkan kekuatiran akan resesi.
Poundsterling telah harus berjuang untuk mendapatkan permintaannya setelah keluarnya data Inggris minggu lalu yang menunjukkan bahwa inflasi Inggris bulan Juni turun signifikan. Ditambah lagi dengan keluarnya data PMI yang mengecewakan, membuat pertaruhan akan hawkishnya Bank of England (BoE) menjadi tidak pasti sehingga GBP/USD kehilangan daya tariknya pada awal hari Senin.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2800 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2775 dan kemudian 1.2750. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2870 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2900 dan kemudian 1.2930.
( VIBIZNEWS )