Pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa, GBP/USD berbalik arah dan jatuh di bawah 1.2400 di sekitar 1.2395 setelah pada awal jam perdagangan sesi Eropa berhasil naik ke atas 1.2400.
Pergerakan yang negatip di dalam sentiment terhadap resiko sebagaimana dengan yang direfleksikan oleh jatuhya saham – saham AS memberikan dorongan naik terhadap dolar AS dan membebani pasangan matauang GBP/USD menjelang event-event kunci dari bank sentral.
Kenaikan GBP/USD ke atas 1.2400 sebelumnya disebabkan karena naiknya ekspektasi mengenai kemungkinan Bank of England (BoE) menaikkan tingkat bunganya satu kali lagi pada pertemuan kebijakan hari Kamis nanti. Poundsterling menemukan support di 1.2370.
BoE tidak dalam posisi akan menghentikan untuk sementara waktu kebijakan pengetatannya dengan tekanan inflasi tetap keras kepala dan momentum pertumbuhan upah masih kuat.
Sebelum BoE mengambil keputusannya terhadap tingkat bunga, para investor akan mengamati data inflasi yang akan keluar pada hari Rabu. Angka inflasi umum dari Consumer Price Index (CPI) diperkirakan akan meningkat lebih cepat karena harga minyak mentah yang mengalami rally pada empat bulan belakangan ini.
Inflasi inti hampir stabil karena naiknya indeks biaya tenaga kerja. Para partisipan pasar kelihatannya tidak pasti apakah PM Inggris Rishi Sunak akan memenuhi janjinya untuk menurunkan angka inflasi umum menjadi 5% sampai pada akhir tahun. Janji untuk menurunkan angka inflasi ke 5% dibuat oleh Sunak ketika angka inflasi umum berada di dua digit pada bulan Januari.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2360 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2310 dan kemudian 1.2275. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2410 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2450 dan kemudian 1.2550.
[ VIBIZNEWS ]