Setelah terkoreksi turun ke 1.2885, GBP/USD berhasil meraih momentum kenaikannya karena melemahnya dolar AS. Indeks dolar AS turun 0.24% ke 101.398.
GBP/USD naik ke sekitar 1.2929, sedikit di bawah dari ke tinggian 15 bulan yang dicapai pada awal hari Selasa di 1.2935.
Dolar AS mengalami tekanan turun yang kuat di tengah sentimen pasar yang sangat bullish dengan investor mengabaikan ketidakpastian sehubungan akan keluarnya laporan penghasilan perusahaan dari bank – bank utama pada minggu ini.
S&P500 berjangka menambah keuntungannya pada jam perdagangan sesi Eropa hari Selasa karena sentimen pasar yang “risk-on” yang membebani dolar AS.
Selain karena melemahnya dolar AS, kenaikan GBP/USD juga disebabkan oleh karena keluarnya laporon employment dari Inggris yang meningkatkan kemungkinan Bank of England (BoE) menaikkan tingkat bunganya lebih lanjut.
Laporan pekerjaan Inggris bulan Mei muncul bervariasi, dengan upah melompat sebesar 7.3% YoY di atas dari yang diperkirakan di 7.1% sehingga menambah tekanan terhadap Bank of England (BoE) dengan Gubernur BoE Andrew Bailey dan kawan-kawannya sedang berusaha untuk menurunkan inflasi dari angka bulan Mei di 8.7%.
Meskipun kenaikan upah menunjukkan perlunya dilakukan pengetatan lebih lanjut, kenaikan di dalam tingkat pengangguran Inggris dari 3.8% ke 4.0%, dalam tiga bulan ke April, membangkitkan ketakutan akan terjadinya spiral dari harga upah.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.2900 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2850 dan kemudian 1.2800. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2930 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2960 dan kemudian 1.3000.
( VIBIZNEWS )