Pair AUDUSD pada akhir sesi Amerika hari Kamis dinihari (12/5/2022) ditutup menguat moderat setelah melemah 4 sesi berturut. Auusie rebound dari level terendah dalam 22 bulan karena lonjakan harga komoditas seperti logam dan minyak mentah.
Harga minyak mentah WTI melonjak lebih dari 6% mendekati $106 per barel setelah tenggelam hampir 11% dalam dua sesi sebelumnya, di tengah prospek permintaan minyak yang kuat setelah kasus virus corona di China menurun sementara UE terus bekerja untuk bergerak maju dengan embargo minyak Rusia.
Aussie sebelumnya ada dalam tekanan penguatan dolar AS oleh ketidakpastian seputar prospek inflasi, perang di Ukraina dan lockdown covid China yang sangat ketat sehingga menimbulkan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global serta ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi di seluruh dunia.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Amerika naik moderat di posisi tertinggi baru 20 tahun setelah rilis data inflasi AS yang melambat melebihi ekspektasi.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD menguat, pair yang ditutup sebelumnya pada posisi 0.6939 akan berpotensi mendaki ke posisi 0.6980 sebelum lanjut ke R1 dan R2. Namun jika terkoreksi kembali akan turun ke posisi 0.6932 sebelum meluncur ke posisi S1 hingga S2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
0.7141 | 0.7097 | 0.7016 | 0.6970 | 0.6890 | 0.6845 | 0.6764 |
Buy Avg | 0.6990 | Sell Avg | 0.6890 |
( vibiznews )