EUR/USD berada di bawah tekanan bearish dan jatuh ke arah 1.1200 di sekitar 1.1216 pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa. Menyusul keluarnya data makro ekonomi dari AS, dolar AS tetap tangguh menghadapi rival – rival utamanya, membuat pasangan matauang ini sulit untuk mengalami rebound.
Pada hari Selasa pasangan matauang EUR/USD mencapai puncaknya di 1.1275, yang tertinggi sejak Februari 2022. Pasangan matauang ini menghabiskan paruh pertama perdagangan bergerak naik turun antara untung dan rugi, dengan dolar AS menemukan sebagian dukungan sementara di dalam sentimen pasar yang memburuk, sebagaimana dengan yang direfleksikan oleh performa saham Asia dan Eropa yang buruk.
Pada saat yang bersamaan, kurangnya berita makro ekonomi yang relevan membuat pasangan matauang ini diperdagangkan di dalam level yang familiar. Namun keadaan jadi memburuk setelah keluarnya data makro ekonomi Penjualan Ritel AS yang muncul lebih buruk daripada yang diperkirakan. Penjualan ritel AS bulan Juni hanya naik sedikit sebesar 0.2% MoM, turun dari bulan Mei sebesar 0.5%, sementara angka penjualan ritel inti bulanan muncul di 0.2% MoM, lebih kecil daripada yang diperkirakan di 0.4% dan dari angka sebelumnya di 0.3%. Sebagai akibatnya pasar saham AS jatuh sehingga memberikan dukungan naik terhadap dolar AS.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di 1.1180 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1150 dan kemudian 1.1110. “Resistance” terdekat menunggu di 1.1250 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1295 dan kemudian 1.1330.
( VIBIZNEWS )
