Meskipun harga emas mengalami rally pada minggu lalu, emas secara basis mingguan pada dasarnya diperdagangkan mendatar, tidak bergerak dari posisi semula pada saat memulai perdagangan dimana harga emas ada pada $1,795 per ons.
Meskipun emas mengakhiri minggu lalu di $1,797, dekat $1,800 per ons, tetap ada kemungkinan besar harga emas bergerak turun dengan Federal Reserve AS masih bisa mengejutkan pasar dari sisi hawkish.
Apa yang Terjadi pada Minggu Lalu?
Setelah berhasil naik menembus resistance psikologis yang kuat di $1,802 dua minggu lalu, emas minggu lalu berhasil bertahan di dekat $1,800. Memulai minggu perdagangan yang baru pada minggu lalu di $1,795, emas mengakhiri minggu lalu dengan harga yang relatip sama di $1,797. Pada awalnya hari Senin, emas sempat dilanda aksi jual dan turun ke $1,773, dan dilanjutkan penurunannya pada hari Selasa ke $1,768 dengan jatuhnya harga minyak mentah dan naiknya yields treasury AS. Namun pada hari Kamis berhasil naik lagi ke $1,787, karena munculnya arus safe – haven yang enggan terhadap resiko dengan pergerakan naik berlanjut ke hari Jumat, emas naik lagi ke $1,797.
Pergerakan Harga Emas Harian Minggu Lalu
Harga emas turun dalam perdagangan sesi AS hari Senin, setelah sebelumnya sempat naik dan menyentuh ketinggian 3 ½ bulan.
Emas berjangka kontrak bulan Februari turun $22.60 ke $1,773.70 per troy ons.
Pasar masih menggali laporan pekerjaan AS yang dirilis pada hari Jumat minggu lalu dengan angka yang lebih kuat daripada yang diperkirakan yang mendorong pendapat Federal Reserve AS akan tetap memberlakukan kebijakan pengetatan moneter untuk beberapa waktu lamanya, dalam rangka untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi AS dan mengurangi inflasi harga yang problematik.
Harga emas tidak banyak berubah dalam perdagangan sesi AS hari Selasa. Emas berjangka kontrak bulan Februari turun $2.30 ke $1,771.00 per troy ons.
Laporan manufaktur AS yang lebih kuat daripada yang diperkirakan pada hari Senin memberikan pandangan bahwa Federal Reserve AS akan harus mempertahankan kebijakan moneternya yang lebih ketat untuk waktu yang lebih lama.
Hal ini membantu menekan pasar saham dan mendorong indeks dollar AS naik dan yields treasury AS meningkat.
Harga emas naik dalam perdagangan sesi AS hari Rabu disebabkan turunnya indeks dollar AS pada pertengahan minggu. Keuntungan yang seharusnya didapatkan oleh emas dibatasi oleh jatuhnya harga minyak mentah dan naiknya yields treasury AS pada minggu ini.
Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $14.10 ke $1,785.30 per troy ons.
Surplus perdagangan Cina turun ke $69.84 miliar pada bulan November dari $71.7 miliar pada bulan yang sama tahun lalu. Itu adalah jauh di bawah perkiraan pasar yakni surplus $78.1 miliar. Ini adalah surplus perdagangan yang paling kecil sejak bulan April, karena melemahnya permintaan domestik dan global.
Harga emas naik sedikit dalam perdagangan sesi AS hari Kamis disebabkan melemahnya indeks dollar AS pada pertengahan minggu.
Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $2.30 ke $1,787.80 per troy ons.
Meskipun demikian, sentimen terhadap resiko – dalam skala dunia – naik sedikit pada minggu ini dengan Cina telah melonggarkan langkah-langkah lockdown-nya yang keras. Hal ini menambah kekuatan emas untuk naik.
Harga emas naik dalam perdagangan sesi AS hari Jumat karena keluarnya angka inflasi AS dan angka consumer sentiment dari Universitas Michigan yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan.
Dalam perdagangan paruh ke dua hari Jumat, dollar AS berbalik menguat setelah munculnya data inflasi AS yang lebih panas daripada yang diperkirakan dan data Consumer Sentiment Index dari Universitas Michigan yang juga lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Universitas Michigan mengatakan angka pendahuluan dari Consumer Sentiment Index naik ke 59.1, turun dari angka revisi November di 56.8. Angka ini juga mengatasi yang diperkirakan dengan konsensus memperkirakan angka yang kurang lebih tidak berubah.
Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Producer Price Index (PPI) naik 0.3% bulan lalu setelah angka bulan Oktober direvisi menjadi 0.3%. Angka yang keluar ini adalah lebih panas daripada yang diperkirakan dengan para ekonom memperkirakan kenaikan hanya sebesar 0.2%.
Laporan ini juga mengatakan bahwa inflasi tahunan naik 7.4%, juga lebih panas daripada yang diperkirakan. Konsensus memperkirakan inflasi tahunan naik hanya sebatas 7.2%.
Emas berjangka kontrak bulan Februari naik $10.40 ke $1,797.90 per troy ons.
Data Inflasi Consumer Price Index
Pada minggu ini, semua mata akan memandang kepada angka inflasi bulan November yang akan keluar dari AS, Inggris dan Eropa, dan juga kepada keputusan tingkat bunga dari the Fed, BoE dan ECB yang akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter mereka pada hari Kamis.
Angka inflasi dari Consumer Price Index (CPI) dari AS, Inggris dan Eropa akan mulai dirilis pada hari Selasa dengan para analis mengingatkan bahwa inflasi kemungkinan akan masih tetap tinggi dan akan turun dengan lambat. Angka inflasi diantisipasikan muncul pada arah yang benar namun tidak akan turun secepat yang diperkirakan oleh banyak orang.
Keputusan Tingkat Suku Bunga
The Fed akan mengumumkan kenaikan tingkat bunga yang berikutnya pada hari Rabu malam waktu AS, dengan pasar memperkirakan kecepatan pengetatan diperlambat ke 50 bps dari sebelumnya 75 bps. Namun melambatnya kecepatan pengetatan tidak berarti bank sentral AS sedang berpindah dari rencananya. Ketua the Fed Jerome Powell telah memberikan peringatan bahwa tingkat suku bunga AS akan harus tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Investor akan menaruh perhatian dengan seksama terhadap “dot plot” the Fed dan proyeksi ekonomi yang terbaru dan bahasa yang digunakan oleh Powell selama konferensi pers.
“Dot-plot” dan proyeksi ekonomi the Fed yang terbaru merupakan faktor resiko bagi emas. Pesan dari Powell dan para pembicara lain dari the Fed adalah bahwa kecepatan dari kenaikan tingkat suku bunga bisa saja melambat, tetapi tingkat bunga “terminal” bisa naik lebih tinggi.
Kemungkinan Turun
Terakhir ini kenaikan harga emas terjadi karena aksi “short covering” yang sekarang akan segera berakhir. Banyaknya pembelian emas akhir – akhir ini yang membuat naik harga emas disebabkan karena “short covering” yang dilakukan oleh para trader futures jangka pendek.
Dengan tahun ini akan segera berakhir, para money managers enggan untuk menaruh posisi yang beresiko dalam jumlah yang banyak. Dari sudut pandang ini, banyak posisi “short covering” yang akan dilikuidasi sehingga akan membuat harga emas menjadi turun.
Selain itu, harga emas juga masih beresiko turun dengan the Fed bisa muncul kembali dengan pesan – pesan yang bernada hawkish.
Faktor Geopolitik
Disamping data makro ekonomi, faktor geopolitik bisa mulai menggerakkan pasar pada minggu ini dengan perang di Ukraina kemungkinan akan bisa meningkat. Resiko meningkatnya kembali perang di Ukraina akan bisa menggerakkan harga emas naik kembali melalui pandangan emas sebagai assets safe-haven.
Pasukan Rusia sedang meningkatkan aktifitasnya pada hari Jumat minggu lalu, memborbardir seluruh lini depan di region Donetsk Ukraina Timur. Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Barat sebagai mengeksploitasi Ukraina dan menggunakan orang-orang Ukarian sebagai umpan.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $1,790 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,775 dan kemudian $1,740.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,810 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,821 dan kemudian $1,836. (VIBIZNEWS)