Harga emas turun tajam pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, karena naiknya yields obligasi pemerintah AS yang sekali lagi memukul emas. Sempat menguatnya indeks dollar AS yang menyentuh ketinggian selama 20 tahun dalam perdagangan semalam juga menjadi faktor bearish bagi emas.
Emas berjangka kontrak bulan Juni turun $18.60 ke $1,864.50 per ons. Sementara perak Comex bulan Mei turun $0.63 ke $21.685 per ons.
Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun signifikan ketika perdagangan sesi New York dimulai. Pasar S&P 500 dan Nasdaq berjangka menyentuh kerendahan dalam 12 bulan dalam perdagangan semalam.
Hal yang menonjol di pasar pada awal minggu ini adalah naiknya yields obligasi AS. Yield surat berharga treasury AS 10 tahun berada pada ketinggian 4 tahun di 3.180%. Para trader dan investor kuatir inflasi harga global sudah diluar dari kontrol.
Secara historis, inflasi harga yang problematik adalah bearish bagi asset kertas seperti saham dan obligasi dan bullish bagi asset keras seperti komoditi mentah dan real estate. Para trader dan investor emas saat ini sedang fokus kepada aspek bearish dari naiknya yield obligasi. Fokus trader dan investor pasti akan berubah ke aspek bullish dari naiknya inflasi dengan cepat.
Hal kunci diluar pasar emas adalah turunnya harga minyak mentah secara signifikan dan diperdagangkan di sekitar $103. Usulan larangan impor minyak dari Rusia tidak berhasil. Sementara indeks dollar AS semula mengalami kenaikan, namun akhirnya berbalik turun.
“Support” terdekat menunggu di $1,849 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,835 dan kemudian $1,800.
“Resistance” terdekat menunggu di $1,875 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,890 dan kemudian $1,900.
( vibiznews )