Pair USDJPY pada sesi Asia hari Kamis (8/7/2021) bergerak lemah menuju posisi support kuat hariannya di tengah kuatnya sentimen perdagangan aset risiko. Yen Jepang berusaha mendaki ke posisi tertinggi 2 pekan yang dicapai sesi sebelumnya. Minat perdagangan aset risiko bangkit setelah bursa Wall Street kembali cetak rekor baru.
Sebelumnya kekuatan yen terkoreksi di tengah kekhawatiran atas kebangkitan kasus baru terinfeksi COVID-19 menjelang Olimpiade Musim Panas di Tokyo pada pekan terakhir bulan Juli. Pemerintah metropolitan kota Tokyo melaporkan 593 kasus baru pada hari Selasa, melebihi jumlah yang dicatat seminggu sebelumnya untuk hari ke-17 berturut-turut.
Dari laporan ekonomi terkini, surplus transaksi berjalan Jepang melonjak menjadi JPY 1.979,7 miliar pada Mei 2021 dari JPY 1,068,5 miliar pada bulan yang sama tahun sebelumnya dan dibandingkan dengan ekspektasi pasar surplus JPY 1,820,4 miliar.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak kuat di pasar uang Asia setelah menguat moderat pada sesi global sebelumnya. Kekuatan dolar AS ditopang oleh minat perdagangan safe haven, namun berpotensi terkoreksi dikarenakan anjloknya yield obligasi tenor-10 tahun ke posisi terendah 5 bulan.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak lemah, pair yang berada di posisi 110.55 bergerak turun ke posisi 110.44 sebelum meluncur ke S1 dan S2. Namun jika berbalik arah, pair akan naik menuju 110.80 dan jika tembus lanjut ke posisi R2 dan juga R3.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
111.23 | 111.02 | 110.82 | 110.60 | 110.39 | 110.18 | 109.97 |
Buy Avg | 110.85 | Sell Avg | 110.39 |
( vibiznews )