Pair USDJPY pada sesi Asia hari Selasa (6/7/2021) bergerak bearish mendekati posisi support kuat hariannya di tengah kuatnya sentimen perdagangan aset risiko yang menekan posisi dolar AS. Yen mendaki posisi tertinggi sepekan dengan pijakan dolar AS yang melemah.
Sebelumnya posisi yen sedang mendapat tekanan dari kasus covid-19 di Jepang, dimana kasus virus corona di Tokyo telah meningkat selama dua minggu terakhir, mencapai level tertinggi dalam lima minggu dan meningkatkan kekhawatiran bahwa pemerintah akan mengumumkan keadaan darurat ketiga tahun ini.
Dari laporan ekonomi yang dirilis sebelum sesi, pendapatan tunai rata-rata di Jepang naik 1,9 persen di Mei 2021, ini adalah bulan ketiga berturut-turut peningkatan pertumbuhan upah dan laju paling curam sejak Juni 2018. Demikian pengeluaran rumah tangga di Jepang naik 11,6% di Mei 2021, setelah naik 13% di bulan April, ini adalah kenaikan konsumsi pribadi selama tiga bulan berturut-turut.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya masih bergerak lemah di pasar uang Asia setelah flat pada sesi global sebelumnya. Dolar AS diperdagangkan sangat tipis oleh liburnya pasar keuangan Amerika, namun masih berada di kisaran tertinggi sejak 5 April.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak lemah, pair yang berada di posisi 110.82 bergerak turun ke posisi S1 dan S2. Namun jika berbalik arah, pair akan naik menuju 111.00 dan jika tembus lanjut ke posisi R1 dan juga R2.
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
111.56 | 111.37 | 111.16 | 110.98 | 110.77 | 110.58 | 110.35 |
Buy Avg | 111.08 | Sell Avg | 110.77 |
( vibiznews )