Saham futures AS turun, isyarat berlanjut pelemahan di Wall Street yang terlihat pada sesi sebelumnya, dan traders terus mengukur implikasi dari downgrade kredit Amerika oleh Fitch pekan ini. Di lain tempat, investor bersiap untuk melihat hasil kuartalan dari raksasa teknologi Apple dan Amazon, sementara Adidas cetak kerugian lebih kecil pada tahun 2023 berkat penjualan tinggi dari sisa stok sepatu Yeezy.
1. Saham futures turun setelah aksi jual
Saham futures AS bergerak ke zona merah pada hari Kamis, sehari setelah downgrade kredit AS oleh lembaga pemeringkat Fitch memicu aksi jual di Wall Street.
Pada pukul 16.18 WIB, Dow futures turun 85 poin atau sebesar 0,24%, S&P 500 futures turun 12 poin atau 0,28%, dan Nasdaq futures turun 55 poin atau 0,36%.
Indeks S&P 500 catat pelemahan terbesar sejak April di sesi sebelumnya, sementara Nasdaq Composite berbasis teknologi merosot ke hari terburuknya sejak Februari.
Fitch pangkas peringkat gagal bayar penerbit mata uang asing jangka panjang AS menjadi AA+ dari rating tertinggi AAA pada hari Selasa, mengutip kendala seputar posisi fiskal dan standar tata kelola negara. Pengumuman ini meredam serangkaian penguatan saham baru-baru ini.
Perhatian mungkin akan kembali pada laporan keuangan perusahaan minggu ini, di mana raksasa teknologi Amazon dan Apple akan melaporkan hasil kuartalan terbarunya setelah bel penutupan pasar.
Pada kalender ekonomi, investor akan memiliki kesempatan untuk mengurai data klaim pengangguran mingguan, yang akan menjadi pendahulu untuk rilis data laporan pekerjaan AS sangat penting untuk bulan Juli pada hari Jumat.
2. Perkiraan penjualan Qualcomm mengecewakan
Qualcomm (NASDAQ:QCOM) telah mengeluarkan perkiraan penjualan untuk kuartal keempat yang meleset dari ekspektasi dan mengumumkan rencana memangkas jumlah karyawannya imbas lemahnya pasar smartphone yang tidak kunjung mereda.
Perancang chip asal AS ini mengatakan bahwa mereka kini memperkirakan revenue dalam periode tiga bulan saat ini akan mencapai antara $8,1 miliar hingga $8,9 miliar. Analis telah memprediksi angkanya sebesar $8,70 miliar.
Turunnya permintaan pengguna akhir untuk handset, bersama dengan banyak produsen smartphone yang memilih untuk menggunakan pasokan chip yang ada untuk memproduksi perangkat mereka, keduanya diperhitungkan dalam prospek, kata perusahaan. Pasar smartphone telah menghadapi rintangan karena pelanggan yang sadar akan inflasi membatasi pengeluaran untuk barang-barang yang tidak penting dan siklus penggantian diperpanjang. Menurut perusahaan riset Canalys, pengiriman smartphone global turun 13% pada kuartal pertama 2023.
Menambah masalah mendasar ini, bisnis yang berbasis di San Diego ini mengatakan bahwa mereka sekarang tidak memperkirakan “revenue material apa pun” dari Huawei pasalnya perusahaan tidak memiliki izin untuk menjual chip 5G ke grup telekomunikasi China itu. Qualcomm juga memberikan indikasi bahwa kemungkinan akan terkena biaya restrukturisasi “signifikan” terkait dengan pengurangan tenaga kerja.
Saham perusahaan ini anjlok di premarket AS.
3. Laporan Apple dan Amazon
Perusahaan teknologi besar, Apple (NASDAQ:AAPL) dan raksasa e-commerce Amazon (NASDAQ:AMZN) akan mengumumkan laporan keuangan pada hari Kamis, dalam dua rilis yang paling ditunggu selama minggu yang sibuk dengan banyaknya rilis laporan.
Untuk Apple, mayoritas analis memperkirakan produsen iPhone yang berbasis di California ini akan melaporkan revenue turun selama tiga kuartal berturut-turut. Fokusnya kemungkinan besar akan tertuju kepada apa pun rincian yang mungkin akan diberikan perusahaan mengenai pertumbuhan kuartal saat ini, yang berakhir pada bulan September.
Kuartal keempat fiskal Apple, yang biasanya mencakup peluncuran smartphone baru dan pembelian laptop untuk kembali ke sekolah, bisa menjadi penanda bagi kinerja perusahaan menuju musim liburan yang penting. Namun periode tersebut mungkin berpengaruh lebih besar tahun ini, karena dapat memberikan petunjuk apakah ekonomi AS dapat menghindari krisis yang lebih luas setelah serangkaian kenaikan suku bunga Federal Reserve yang agresif.
Di Amazon, divisi komputasi awan utama grup ini akan menjadi sorotan.
Amazon yang berbasis di Bellevue, Washington, sebelumnya menandai bahwa perlambatan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya di unit tersebut, Amazon Web Services, berlanjut hingga bulan April. Perlambatan ini kemungkinan refleksi kelemahan yang lebih luas untuk pengeluaran cloud akibat tekanan inflasi membuat klien dan individu mengurangi pengeluaran teknologi.
Sementara itu, seperti halnya dengan rekan-rekan Big Tech lain minggu lalu, para eksekutif di Apple dan Amazon mungkin juga akan mendapat pertanyaan dari para analis soal rencana untuk mengintegrasikan artificial intelligence ke dalam operasinya.
4. Adidas alami kerugian 2023 lebih kecil setelah produksi Yeezy berhenti
Adidas (ETR:ADSGN) telah memperkecil proyeksi kerugian tahun 2023 berkat permintaan tinggi untuk sisa stok merek sepatu Yeezy, grup pakaian olahraga Jerman ini mengatakan pada hari Kamis.
Perusahaan telah menghentikan penjualan sepatu kets tersebut setelah memutuskan hubungan dengan desainer Ye tahun lalu menyusul pernyataan antisemit yang dibuat oleh rapper yang sebelumnya dikenal sebagai Kanye West.
Untuk menghindari penurunan harga yang besar stok produk bermerek Yeezy yang tersisa, Adidas mengumumkan pada bulan Mei bahwa mereka akan menjual sebagian dari inventaris ini dan menyumbangkan hasilnya kepada berbagai badan amal yang memerangi antisemitisme dan rasisme.
Pada kuartal kedua, penjualan ini menghasilkan sekitar €400 juta (€1 = $1,0926), membuat Adidas mengurangi perkiraan kerugian tahunannya menjadi €450 juta, turun dari perkiraan sebelumnya merugi sebesar €700 juta. Adidas juga mengalokasikan dana senilai €110 juta untuk donasi amal.
Analis yang dikutip oleh Reuters mengatakan gelombang kedua penjualan stok Yeezy kemungkinan akan menarik permintaan yang solid juga, meskipun tidak menguntungkan seperti di awal. Adidas mencatat prospek setahun penuh tidak termasuk dampak dari penurunan stok Yeezy lainnya.
5. Minyak turun di tengah tanda pengetatan pasokan dan Fitch downgrade
Harga minyak turun pada hari Kamis di tengah kekhawatiran terhadap prospek ekonomi global, bahkan setelah rekor turunnya cadangan AS mengindikasikan pengetatan substansial di pasar minyak.
Data resmi yang dirilis hari Rabu, menunjukkan cadangan minyak AS berkurang lebih dari 17 juta barel dalam sepekan hingga 28 Juli – penurunan terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah data sejak tahun 1982.
Downgrade kredit AS oleh Fitch juga mengurangi minat risiko selama dua hari berturut-turut, sehingga membebani harga minyak. Pada sesi sebelumnya, minyak turun dari level tertinggi lebih dari tiga bulan setelah pengumuman lembaga pemeringkat tersebut.
Pada pukul 16.11 WIB, minyak WTI turun 0,18% ke $79,35 per barel, sementara minyak Brent turun 0,24% menjadi $83,00.
( INVESTING )