Bursa saham Korea Selatan melemah untuk sesi ketiga berturut-turut pada perdagangan hari Kamis (7/9), terpukul lonjakan harga minyak mentah dunia.
Kospi juga dibebani oleh aksi ambil untung saham pabrikan baterai yang sebelumnya rallu imbas penguatan dolar AS dan juga tingginya imbal hasil obligasi.
Lonjakan harga minyak dunia memicu kekhawatiran inflasi yang tinggi dan juga kenaikan suku bunga.
Imbal hasil obligasi pemerintah Korea bertenor 3 tahun yang paling likuid naik 10,1 basis poin menjadi 3,858%, sedangkan tenor 10 tahun naik 10,1 basis poin menjadi 3,984%.
Indeks harian Kospi ditutup anjlok ke posisi terendah sepekan lebih dengan jumlah saham yang melemah ada 699 saham.
Kospi dibuka sedikit lebih rendah oleh aksi ambil untung dan menunjukkan pergerakan harga yang lesu karena kurangnya petunjuk baru yang menggerakkan pasar.
Investor mencerna berita bahwa inflasi konsumen tahunan Korea Selatan meningkat menjadi 3,4% pada Agustus karena kenaikan harga pertanian dan manufaktur.
Indeks Kospi ditutup turun 0,59% pada 2,548.26 dan indeks Kospi 200 berjangka ditutup turun 0,33% ke posisi 336.74.
Saham-saham berkapitalisasi besar diperdagangkan mixed di bursa Seoul dengan saham Korea Electric Power Corp turun 0,2%, saham pabrikan baterai terkemuka LG Energy Solution turun 1,9% dan LG Electronics Inc. merosot 0,7%.
Untuk saham yang memperoleh keuntungan seperti Samsung Electronics Co. naik 0,6%, Hyundai Motor Co. naik 0,3%, Korean Air Co. naik 0.5% dan konglomerat galangan kapal-ke-energi HD Hyundai melonjak 5,5%.
[ VIBIZNEWS ]