Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa pagi ini (1/8) terpantau melemah 16,289 poin (0,24%) ke level 6.915,070 setelah dibuka turun ke level 6.917,535.
IHSG terkoreksi dari penguatan 2 hari sebelumnya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini umumnya menguat sembari merncermati data manufaktur di kawasan serta mengikuti Wall Street yang ditutup dalam gain di antara rilis laporang keuangan emiten.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pagi ini terpantau melemah 0,28% atau 42 poin ke level Rp 15.120, dengan dollar AS di pasar uang Asia merangkak naik setelah menguat di sesi global sebelumnya; terangkat oleh laporan pengetatan kredit bank di Amerika sebagai dampak kenaikan bunga the Fed.
Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.078, terpantau di level hampir 3 minggu terendahnya.
Mengawali perdagangannya, IHSG melemah 13,824 poin (0,20%) ke level 6.917,535. Sedangkan indeks LQ45 turun 3,724 poin (0,39%) ke level 965,381. Pagi ini IHSG melemah 16,289 poin (0,24%) ke level 6.915,070. Sementara LQ45 terlihat turun 0,34% atau 3,267 poin ke level 962,357.
Tercatat saat ini sebanyak 162 saham naik, 238 saham turun dan 208 saham stagnan.
Sementara itu, bursa Wall Street dini hari tadi ditutup searah menguat di antara rilis laporang keuangan emiten yang padat. Sedangkan, bursa regional pagi ini terlihat bias menguat, di antaranya Indeks Nikkei yang menanjak 0,58%, dan Indeks Hang Seng yang naik 1,11%.
Analis Vibiz Research Center melihat pergerakan bursa kali ini dibuka dengan koreksi oleh profit taking dan dekat dengan overbought-nya, sementara bursa kawasan Asia pagi ini bias menguat mengikuti Wall Street.
Berikutnya IHSG kemungkinan masih akan ditahan oleh profit taking secara bertahap, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.966 dan 6.989. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.828, dan bila tembus ke level 6.622.
( VIBIZNEWS )