Harga minyak sawit pada penutupan pasar hari Senin kembali naik setelah turun ke harga terendah 4 minggu pada siang hari, mengikuti kenaikan harga minyak kedelai di Bursa Dalian.
Harga minyak sawit Januari pada hari Senin di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 15 ringgit atau 0.31% menjadi 4,895 ringgit ($1,177.25 ) per ton. Setelah pada siang hari turun 2.4% ke harga terendah 4 minggu.
Survey Reuters pada hari Jumat mengatakan bahwa persediaan minyak sawit pada akhir Oktober naik 3.4% menjadi 1.81 juta, karena turunnya ekspor dan penurunan produksi.
Persediaan diperkirakan akan lebih meningkat diatas persedian setelah laporan perkiraan dari the Malaysian Palm Oil Association produksi akan naik 1.7% dari bulan lalu .
Laporan dari MPOA ini mengejutkan karena para pelaku pasar memperkirakan bahwa produksi akan turun karena kekurangan tenaga kerja.
Laporan Bulanan Persediaan dan permintaan dari the Malaysian Palm Oil Board akan diumumkan hari Rabu, sementara itu diperkirakan permintaan masih akan turun karena harga minyak sawit yang masih tinggi dibandingkan minyak nabati lainnya.
Permintaan dari India, Cina dan Pakistan diperkirakan akan turun pada musim dingin ini, karena minyak sawit akan membeku pada suhu yang rendah sehingga negara-negara ini beralih ke minyak nabati yang lain.
Harga minyak kedelai di Chicago mengalami tekanan karena cepatnya progress penanaman di Amerika Selatan, dan USDA memperkirakan adanya kenaikan hasil panen dari kedelai di AS.
Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade naik 0.94%, setelah turun 1.3% pada sesi sebelumnya. Harga minyak kedelai di Bursa Dalian naik 2.3% sedangkan harga minyak sawit juga naik 2.3%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit dengan support pertama di 4,850 ringgit kemudian ke 4,630 ringgit sedangkan resistant pertama di 5,090 ringgit dan berikut ke 5,220 ringgit.
( vibiznews )