Harga minyak mentah WTI terpantau bergerak kuat di pasar komoditas sesi Eropa hari Rabu (18/5/2022) setelah terkoreksi dari rally 5 sesi berturut pada sesi sebelumnya. Kenaikan harga minyak WTI juga jenis Brent masih dibawah kisaran tertinggi dalam 2 bulan lebih yang dicapai sebelumnya.
Harga minyak mentah menguat di tengah harapan pemulihan permintaan di China karena negara itu melonggarkan beberapa pembatasan ketat Covid-19, dimana Shanghai mencapai tiga hari berturut-turut tanpa kasus Covid-19 baru di luar zona karantina setelah mengumumkan rencana untuk mengakhiri lockdown pada 1 Juni.
Sementara itu data industri dari API (American Petroleum Institute) menunjukkan pasokan minyak mentah dan bensin AS turun pekan lalu, memberikan dukungan sentimen bullish. Sebelumnya harga minyak menghadapi tekanan menyusul laporan bahwa AS mengizinkan Chevron Corp untuk merundingkan lisensi minyak dengan produsen nasional Venezuela, untuk sementara mencabut larangan AS pada diskusi semacam itu. Para diplomat dari UE juga menunjuk KTT 30-31 Mei sebagai momen untuk kesepakatan tentang larangan bertahap terhadap minyak Rusia.
Harga minyak mentah WTI untuk kontrak berjangka bulan Juni 2022 menguat 1,44% ke posisi US$114.02 per barel setelah dibuka pada posisi US$113.66, sedangkan untuk minyak acuan dunia atau jenis Brent menguat 1,11% ke posisi US$113.17 per barel. Untuk pergerakan selanjutnya hingga penutupan sesi Amerika, harga kedua patokan minyak mentah dunia tersebut diperkirakan akan terus menguat.
( vibiznews )