Harga emas turun pada hari Rabu ke level terendah dalam hampir dua minggu tertekan penguatan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS.
Harga emas spot turun 0,2% menjadi $ 1.791.36 per ons, setelah mencapai level terendah sejak 4 Februari di $ 1.785.89 pada awal perdagangan.
Harga emas berjangka AS tergelincir 0,45% menjadi $ 1.791.
Perak merosot 0,1% menjadi $ 27,20.
Tolok ukur imbal hasil Treasury AS naik lebih dari 1,3% ke level tertinggi sejak Februari 2020. Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas tanpa bunga.
Dolar AS rebound dari level terendah tiga minggu, membuat emas lebih murah.
Investor menantikan risalah pertemuan kebijakan moneter akhir Januari Federal Reserve pada hari Rabu.
Kebijakan fiskal akan tetap menjadi penyangga ekonomi yang penting di Amerika Serikat sampai pandemi mereda, kata Presiden Federal Reserve Kansas City Esther George.
Platinum turun 0,2% menjadi $ 1,258,56 dan paladium turun 0,5% menjadi $ 2,372.45.
Platinum, yang digunakan dalam konverter katalis mobil untuk membatasi emisi gas buang, telah naik sekitar 18% tahun ini di tengah harapan meningkatnya permintaan sebagai hasil dari teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas berpotensi lemah siring penguatan dolar AS dan lonjakan imbal hasil obligasi AS. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 1.782-$ 1.772. Namun jika naik, harga emas akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1.795-$ 1.800.
( vibiznews )