Pair USDJPY pada perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu 12 Juli 2023 terjun ke kisaran terendah dalam sebulan oleh pelemahan lanjut dolar AS.
Secara teknikal pair USDJPY sudah bergerak bearish sejak sesi Asia hingga menembus posisi support kuat hariannya.
Yen Jepang semakin kuat terhadap dolar AS masuki hari kelima berturut, ini merupakan rally terpanjang dalam kurun waktu 7 bulan.
Penguatan yen mendapat dukungan dari ekspektasi bahwa BOJ dapat mengubah kebijakan yield curve control (YCC) pada pertemuan bulan ini.
Spekulasi kemungkinan perubahan dari kebijakan tersebut dapat mengangkat yen lebih tinggi menjelang pertemuan BOJ bulan ini.
Spekulasi tersebut telah mengangkat imbal hasil obligasi Jepang atau JGB 10 tahun yang terus naik kembali mendekati 0,48% hari ini.
Ambang kunci untuk saat ini tetap di level 0,50% dan harapan perubahan oleh BOJ akan menjadi potensi perubahan ke ambang batas menjadi 0,75%.
Di awal tahun, bahkan ada pembicaraan tentang bank sentral Jepang akan menaikkan dua kali lipat menjadi 1,00%.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya di pasar uang Eropa merosot setelah melemah 4 hari di sesi global sebelumnya.
Bearish ke 2 bulan terendahnya menjelang rilis inflasi Amerika, ditekan pernyataan bahwa the Fed segera mengakhiri siklus pengetatannya.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY berpotensi bearish dari skala H4.
Kini pair berada di posisi 139.40 yang berusaha mendaki ke posisi awal sesi di 140.53. Jika tembus berpotensi lanjut ke resisten kuatnya di 141.15.
Namun jika turun kembali ke 139.30 akan meluncur terus menuju support lemahnya 138.93.
( VIBIZNEWS )