Posisi poundsterling dalam pair GBPUSD pada perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (19/2/2021) kembali bergerak kuat melanjutkan bullish sebelumnya oleh pelemahan dolar AS. Pair naik mendekati kisaran $1.40 setelah mencapai posisi tertinggi sejak April 2018 di tengah harapan bahwa Inggris dapat mengurangi penguncian lebih cepat dari yang diharapkan karena penyebaran vaksin Covid-19 yang cepat di negara itu.
Namun laju pair dibayangi oleh rilis data ekonomi yang kurang optimis, penjualan ritel di Inggris merosot 8,2% pada bulan Januari, terbesar sejak rekor penurunan 18% pada bulan April dan jauh lebih buruk daripada perkiraan pasar penurunan 2,5% karena pembatasan virus corona nasional yang lebih ketat dan mempengaruhi penjualan.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang dollar turun di pasar uang Eropa setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; ditekan oleh data tenaga kerja yang mengecewakan dan menggerus optimisme pemulihan ekonomi AS yang diharapkan cepat karena vaksinasi.
Pergerakan selanjutnya masih ada sentimen dari rilis data ekonomi flash PMI aktivitas manufaktur dan service Inggris pada sesi Eropa dan juga data yang sama untuk ekonomi Amerika Serikat.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD menguat, dan kini pair berada di posisi 1.3992 yang sedang mendaki ke posisi resisten kuatnya di 1.4025 – 1.4057. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya, pair akan turun ke posisi pivot di 1.3932, jika tembus akan turun ke support kuat di 1.3879 – 1.3842.
( vibiznews )