Posisi poundsterling dalam pair GBPUSD pada perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (15/2/2021) sudah bergerak sangat kuat hingga menembus posisi resisten kuat hariannya. Pair memperpanjang kenaikannya hingga naik ke posisi tertinggi sejak April 2018 di tengah posisi pelemahan dolar AS dan perkembangan program vaksinasi Inggris.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada hari Minggu bahwa suntikan pertama vaksinasi covid-19 sudah diberika kepada 15 juta penduduk di seluruh Inggris, dimana pemerintah mencapai targetnya untuk memvaksinasi empat kelompok prioritas pertama pada pertengahan Februari.
Akhir pekan lalu rally poundsterling selama 5 sesi berturut terkoreksi oleh rilis data ekonomi yang menunjukkan PDB Inggris menyusut 9,9% pada tahun 2020, penurunan pertumbuhan ekonomi tahunan terbesar dalam sejarah. Namun, ekonomi terhindar dari resesi pada kuartal terakhir tahun ini, dengan PDB naik 1% pada periode Oktober hingga Desember, lebih tinggi dari perkiraan pasar naik sebesar 0,5%, yang didukung oleh pengeluaran pemerintah dan investasi tetap.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang melemah di pasar uang Eropa setelah setelah rebound tipis pada perdagangan akhir pekan lalu. Dolar AS tertekan tertekan di tengah keraguan traders akan prospek kecepatan pemulihan ekonomi AS dari pandemic.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair GBPUSD akan menguat, dan kini pair berada di posisi 1.3892 yang sedang terkoreksi dari posisi 1.3913 menuju pembukaan di 1.3847. Jika tembus akan turun kembali hingga capai support kuat di 1.3798 – 1.3762. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya, pair mendaki kembali ke 1.3913 dan jika tembus lanjut ke resisten akhir di 1.3970 – 1.3998.
( vibiznews )