Di tengah perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (2/2/2021) posisi euro dalam pair EURUSD bergerak bearish melanjutkan tekanan kuat sebelumnya, mendekati posisi support kuatnya di tengah pergerakan retreat dolar AS. Pair mendapat tekanan kuat dari rilis data pertumbuhan ekonomi Eurozone yang mengecewakan.
Perekonomian Kawasan Euro mengalami kontraksi 0,7% pada kuartal di Q4-2020, sedikit lebih rendah dari perkiraan penurunan 1%. Kontraksi itu disebabkan oleh tindakan penahanan kasus COVID-19. Pertumbuhan sepanjang tahun 2020, ekonomi Kawasan Euro kontraksi 6,8%.
Pergerakan pair diawali dengan lebih tinggi dari penutupan pelemahan sebelumnya pada sesi Asia yang di-support oleh optimisme perdagangan aset risiko yang menekan posisi dolar AS.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya sedang dollar terkoreksi di pasar uang Eropa setelah menguat sebelumnya; dollar tertekan sebagai safe haven di tengah penguatan bursa saham Asia dan Eropa serta kenaikan posisi imbal hasil obligasi AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD melemah, pair kini berada di posisi 1.2045 dan tertekan terus mendekati support kuat di 1.2031 – 1.2000. Namun jika menguat kembali, pair akan naik menuju posisi 1.2087 dan jika tembus mendaki ke resisten kuat di 1.2111-1.2145.
( vibiznews )