Posisi aussie dolar dalam pair AUDUSD bergerak rebound pada perdagangan forex Eropa hari Senin 24 Juli setelah pekan lalu bergerak bearish.
Secara teknikal AUDUSD bergerak fluktuatif yang dibuka pada area support yang kemudian mendaki masuki area resisten hariannya di tengah koreksi teknikal dolar AS.
Terlepas dari keputusan kebijakan dari Federal Reserve, Bank Sentral Eropa dan Bank Jepang minggu ini, nasib jangka pendek aussie tergantung pada rilis inflasi Q2-2023.
Data inflasi ini akan menentukan apakah Reserve Bank of Australia (RBA) perlu melakukan pengetatan lebih lanjut pada bulan Agustus.
Survey pasar akan kebijakan RBA terpecah, yang mendukung kenaikan 25bps probabilitas hanya 52%, disukung dari kekuatan pasar tenaga kerja Australia.
Inflasi diperkirakan akan melambat ke tingkat tahunan 6,2%, dari 7% pada kuartal sebelumnya. Secara triwulanan, inflasi akan turun menjadi 1% dari sebelumnya 1,4%.
Selain itu posisi dolar Australia juga akan dipengaruhi oleh apakah pemerintah Beijing mengumumkan paket stimulus ekonomi atau tidak.
Penguatan dolar mendapat sentimen positif dari laporan turunnya kalim pengangguran AS yang memperkuat spekulasi Fed akan naikkan suku bunga pada pertemuan pekan depan.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair AUDUSD berpotensi lemah dari skala H4.
Kini pair berada di 0.6753 yang tertekan terus ke 0.6744, dan jika tembus meluncur menuju support lemahnya di kisaran 0.6711 – 0.6675.
Namun jika berusaha mendaki ke posisi 0.6787 akan naik ke resisten kuat harian di 0.6825.
( VIBIZNEWS )