Posisi indeks dolar masih di kisaran terendah dalam 1 tahun lebih dan dibawah angka 100 pada perdagangan forex sesi Asia hari Selasa 18 Juli.
Namun terhadap mayoritas rival utamanya dolar AS bergerak mixed dengan hanya terhadap euro yang alami pelemahan. Euro naik ke posisi tertinggi 16,5 bulan lawan dolar.
Pada awal pekan dolar AS sempat menyentuh angkas diatas 100 sebagai safe haven karena lemahnya PDB China serta survei manufaktur New York lebih kuat dari perkiraan.
Kemudian dolar tertekan komentar hawkish dari anggota Dewan Pemerintahan ECB dan Presiden Bundesbank Nagel yang mengangkat euro lebih tinggi.
Nagel berharap ECB akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps karena inflasi inti di zona euro sangat tinggi.
Pergerakan dolar AS juga dibebani oleh turunnya yield obligasi AS setelah pekan lalu tertekan melambatnya data inflasi harga konsumen dan produsen pada bulan Juni.
Dengan angka inflasi yang lemah pasar memprediksi the Fed akan cenderung dovish dan siklus pengetatan moneter akan segera berakhir.
Pergerakan pasar forex hari ini akan dipengaruhi beberapa rilis data utama seperti retail sales AS serta data produksi industri dan komentar beberapa pejabat Fed.
Data ritel diperkirakan menunjukkan data yang lebih rendah secara tahunan, namun untuk produksi industri diperkirakan lebih tinggi.
Indeks harian dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap semua rival utamanya sedang berada di kisaran 99.88 setelah sebelumnya ditutup pada posisi yang sama.
EURUSD
Terpantau kini pair kuat di 1,1238 dengan rentang support harian berada di 1.1210 – 1.1185 dan rentang resisten di 1.1256 – 1.1295.
GBPUSD
Melemah di posisi 1.3070 dengan rentang support harian berada di 1.3045 – 1.3008 dan rentang resisten di 1.3104 – 1.3157.
USDJPY
Sedang konsolidasi di kisaran 138.68 dengan rentang support harian berada di 138,00 -137,66 dan rentang resisten berada di 139,40 -139,98.
AUDUSD
Sedang melemah di 0.6814 dengan rentang support berada di 0.6787 – 0.6744 dan resisten di 0.6844 – 0.6900.
( VIBIZNEWS )