Dolar AS Stabil, Yen Balik Turun Pasca Isyarat Moneter BOJ

Dolar AS Stabil, Yen Balik Turun Pasca Isyarat Moneter BOJ

Dolar AS naik tipis pada hari Rabu dan yen Jepang melepas kembali beberapa keuntungan besar sesi sebelumnya tatkala pasar valuta asing stabil setelah perubahan kebijakan mengejutkan dari Bank of Japan.

Pukul 15.05 WB, Indeks Dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, naik tipis ke 103,612, rebound setelah turun hampir 1% pada hari Selasa, jatuh mendekati level terendah enam bulan.

USD/JPY naik 0,1% di 131,79. Yen naik lebih 3% di sesi sebelumnya ke level tertinggi empat bulan.

Pergerakan ini telah menyusul keputusan Bank of Japan pada hari Selasa yang tanpa diduga memperluas kisaran di mana memungkinkan imbal hasil obligasi acuan pemerintah berfluktuasi, sinyal potensial bahwa bank sentral akhirnya bermaksud untuk memperketat kebijakan di tengah meningkatnya inflasi.

“Peran BOJ yang berbeda dari sikap ultra-dovish di antara bank-bank sentral global telah menjadi pendorong utama pelemahan JPY pada tahun 2022, dan pasar sekarang menilai apakah pengumuman [ini] efektif merupakan langkah pertama menuju proses normalisasi kebijakan yang lebih luas di Jepang, yang akan secara radikal mengubah prospek yen pada tahun 2023,” papar analis di ING dalam sebuah catatan.

Sementara, EUR/USD naik 0,1% di 1,0627, dibantu oleh data yang dirilis sebelumnya pada hari Rabu menunjukkan sentimen konsumen Jerman akan memperpanjang pemulihannya menuju tahun baru.

Institut GfK menyatakan indeks sentimen konsumen naik menjadi -37,8 menuju Januari dari data yang sedikit direvisi dari -40,1 pada bulan Desember.

“Dengan peningkatan ketiga berturut-turut, iklim konsumen perlahan-lahan bekerja keluar dari titik terendah. Cahaya di ujung terowongan semakin sedikit lebih terang,” kata pakar konsumen GfK Rolf Buerkl.

GBP/USD turun 0,1% di 1,2166, setelah Pinjaman bersih sektor publik Inggris melonjak pada bulan November, menggambarkan situasi keuangan sulit yang dihadapi pemerintah Inggris.

Poundsterling kemungkinan akan kesulitan hingga tahun 2023 di mana Bank of England dipandang luas lebih dekat untuk mengakhiri siklus pengetatannya daripada Federal Reserve.

Sebuah survei oleh Bank of England menyarankan para pelaku pasar keuangan memperkirakan siklus kenaikan suku bunga bank sentral Inggris akan berakhir pada bulan Maret tahun depan, dan suku bunga mencapai puncaknya sebesar 4,25%, naik dari 3,5% sekarang.

AUD/USD sensitif terhadap risiko naik 0,1% ke 0,6680, dan USD/CNY naik tipis 0,1% di 6,9670. Ekonomi China harus mengatasi lonjakan baru infeksi COVID setelah pihak berwenang melonggarkan beberapa pembatasan pergerakan awal bulan ini.

Solverwp- WordPress Theme and Plugin