Mayoritas bursa saham Asia naik tipis pada Senin dengan saham-saham di Jepang memimpin dalam hasil laporan kuartalan yang kuat, sementara fokus sebagian besar beralih ke rapat Federal Reserve minggu ini.
Saham-saham China menjadi pembeda hari ini, turun lebih jauh tatkala kekhawatiran atas pasar properti memicu gelombang penjualan baru di negara tersebut. Investor kini menunggu langkah-langkah stimulus lebih lanjut dari Beijing karena pertumbuhan ekonomi China melambat.
Pasar Asia yang lebih luas sedang menunggu kesimpulan dari rapat Fed pada Rabu setempat, di mana bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps). Namun fokus akan tertuju pada apakah the Fed memberi sinyal untuk mengakhiri siklus kenaikan suku bunga yang telah berlangsung selama hampir 16 bulan, mengingat tanda-tanda meredanya inflasi AS baru ini. Skenario ini menjadi tanda baik untuk pasar Asia, karena hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat aset risiko pasar.
Rapat bank sentral lainnya juga akan diadakan minggu ini, termasuk Bank Indonesia (BI) pada Selasa, European Central Bank (ECB) pada Kamis, dan Bank of Japan (BOJ) pada hari Jumat.
Saham Jepang melonjak dalam laporan keuangan kuat, rapat BOJ bayangi
Indeks Nikkei 225 Jepang dan TOPIX berkinerja terbaik di Asia pada hari Senin, masing-masing melonjak 1,5% dan 0,8%.
Kedua indeks ini didorong oleh saham-saham otomotif besar menyusul kinerja yang kuat dari Mitsubishi Motors Corp (TYO:7211), yang mencatat lonjakan 24% pada laba kuartal Juni. Saham naik 5,6% dan merupakan saham dengan kinerja terbaik di Nikkei.
Rekannya Mazda Motor Corp (TYO:7261), Toyota Motor Corp (TYO:7203) dan Nissan Motor Co (TYO:7201) juga melonjak berkisar 1% hingga 5%, dan akan melaporkan earnings kuartal Juni dalam beberapa minggu mendatang.
Saham-saham Jepang yang lebih luas juga dibantu oleh antisipasi rapat BOJ hari Jumat ini. Bank sentral Jepang diperkirakan akan mempertahankan sikap sangat dovish untuk saat ini.
Pasar-pasar Asia lainnya menguat Senin. Indeks KOSPI Korea Selatan menguat 0,8%, sementara penguatan saham-saham bank membantu indeks ASX 200 Australia naik 0,2%.
Bursa China tertinggal karena sektor properti jatuh, stimulus menjadi fokus
Saham-saham di China tertinggal dari lainnya hari ini, berada di bawah tekanan dari penurunan tajam di sektor properti di tengah kekhawatiran baru akan krisis utang di sektor ini.
Indeks Hang Seng di Hong Kong jatuh 1,2%. Perusahaan real estate Country Garden Holdings Company Ltd (HK:2007) berada di antara yang berkinerja terburuk dalam indeks karena investor mempertanyakan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban utang.
Indeks bluechip Shanghai Shenzhen CSI 300 China turun 0,2%, sementara Shanghai Composite flat.
Namun, investor juga mengamati langkah-langkah stimulus lain di negara ini, di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi yang memburuk.
( INVESTING )