Harga minyak berjangka WTI di Nymex sedang berada di dalam koreksi penurunan dari ketinggian yang dicapai dalam lebih dari dua tahun di $67.81 pada jam perdagangan sesi Asia, ke sekitar $65.30.
Emas hitam mengalami rally yang kuat setelah ada laporan yang mengatakan bahwa pasukan Houti yang didukung Iran di Yaman menembakan drone dan misil ke fasilitas minyak Aramco Arab Saudi di Ras Tanura, yang adalah vital bagi ekspor minyak kerajaan Arab Saudi.
Atmosfir kenaikan harga minyak juga didorong oleh sentimen pasar yang “risk-on” setelah Senat AS meloloskan stimulus yang massif senilai $1.9 triliun pada akhir minggu lalu, yang mendorong ekspektasi akan pemulihan ekonomi yang lebih cepat.
Namun kenaikan yang terlalu tinggi dan cepat ini membuat para investor menjadi berbalik berhati-hati karena ketakutan akan “overheating”, sehingga membuat minat terhadap asset yang berisiko menjadi tertekan, termasuk minyak mentah, dengan minyak mentah WTI sekarang diperdagangkan di sekitar $65.30.
Minggu lalu, emas hitam mendapatkan dukungan naik dari keputusan OPEC dan sekutunya yang memperpanjang pemangkasan produksi ke bulan berikutnya, menentang ekspektasi akan naiknya produksi. Pasar juga mengabaikan kenaikan yang tidak terduga dari persediaan minyak mentah AS dengan alasan itu hanyalah akibat dari penutupan yang terjadi sewaktu Texas mengalami badai musim dingin.
“Support” terdekat menunggu di $64.48 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $62.79 dan kemudian $61.89. “Resistance” yang terdekat menunggu di $67.06 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $67.96 dan kemudian $69.65.
( vibiznews )