Pair USDJPY pada sesi Asia Kamis (18/2/2021) kembali di jalur bearish lanjutan sesi sebelumnya yang tertekan oleh anjloknya posisi imbal hasil obligasi AS. Demikian pair juga tertekan oleh posisi dolar AS yang retreat dari gain 2 sesi berturut.
Perdagangan aset risiko cenderung menguat di pasar Asia merespon laporan data ekonomi AS yang optimis seperti data retail sales bulan Januari yang melonjak hingga naik 5% dari kontraksi sebelumnya. Selain itu dari risalah Fed menunjukkan bank sentral belum akan ubah kebijakan dalam beberapa waktu.
Sebelumnya dari fundaemntal Jepang, data pesanan mesin inti di Jepang, yang tidak termasuk untuk kapal dan dari perusahaan tenaga listrik, naik 5,2 persen bulan ke bulan di Desember 2020 setelah naik 1,5 persen di bulan sebelumnya dan dibandingkan dengan ekspektasi pasar turun 6,2 persen.
Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap banyak rival utamanya bergerak lemah di awal pasar uang Asia setelah gain 2 sesi berturut sebelumnya. Dolar AS tertekan oleh anjloknya imbal hasil obligasi hingga turun 3% dan kerugian moderat dalam bursa saham Wall Street.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair USDJPY bergerak lemah, pair yang berada di posisi 105.74 sedang turun mendekati posisi S1 dan juga S2. Namun jika berbalik arah, pair akan naik mendekati posisi pivot sebelum mendaki ke R1 dan juga R2. ( vibiznews )
R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
106.57 | 106.40 | 106.12 | 105.94 | 105.68 | 105.50 | 105.23 |
Buy Avg | 105.98 | Sell Avg | 105.55 |