Pada perdagangan awal EUR/USD diperdagangkan turun ke arah 1.20, dengan kembali naiknya dollar AS dimana harapan akan dikeluarkannya Stimulus AS dan jatuhnya kasus virus corona di Amerika Serikat juga mendukung kenaikan dollar AS.
Namun pada perdagangan sesi selanjutnya EUR/USD berhasil berbalik naik kembali menuju ke 1.2050 dengan turunnya imbal hasil obligasi AS yang membebani dolar AS.
Selama dua bulan sampai awal Januari, Indeks dollar AS, yang mengukur nilai dollar AS terhadap matauang utama dunia lainnya, turun dari 94.20 ke 89.21 sehingga EUR/USD sempat naik dari 1.1602 ke 1.2349 karena ekspektasi akan dikeluarkannya belanja yang agresif dari pemerintah. Pasar saham juga mengalami rally yang tajam di seluruh dunia karena harapan akan stimulus AS dan mencetak rekor ketinggian yang baru pada hari Jumat minggu lalu.
Optimisme akan stimulus AS yang menaikkan pasar saham juga menaikkan imbal hasil Treasury AS yang mengakibatkan naiknya kembali indeks dollar AS dari 89.21 ke 91. 21, yang mengakibatkan EUR/USD kembali turun dan sempat sampai kebawah 1.20 sebelum akhirnya naik kembali ke atas 1.20 ke sekitar 1.2050 pada akhir minggu lalu oleh karena keluarnya data NFP AS yang mengecewakan.
“Support” terdekat menunggu di 1.2034 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2006 dan kemudian 1.1930. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2110 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2160 dan kemudian 1.2237.
( vibiznews )