Mengawali perdagangan bulan Agustus, terjadi aksi ambil untung yang merugikan saham Wall Street dengan terkoreksinya Nasdaq dan S&P500.
Indeks Nasdaq turun 0,4% menjadi 14.283,91, S&P 500 turun 0,3% menjadi 4.576,73 dan Dow Jones naik 0,2% menjadi 35.630,68 pada sesi yang berakhir Rabu dinihari (2/8).
Hanya Dow Jones yang menguat sendiri oleh lonjakan saham Caterpillar hingga 8,9% setelah melaporkan hasil kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan.
Tekanan aksi ambil untung di Wall Street sebagian dipicu oleh laporan masih kontraksinya bisnis manufaktur AS berdasarkan survey Institute for Supply Management.
Data PMI ISM manufaktur naik ke 46,4 pada Juli dari 46,0 pada Juni, masih di bawah 50 yang menunjukkan kontraksi dan 9 Bulan berturut alami kontraksi.
Pelemahan sektoral dipimpin oleh saham emas dengan NYSE Arca Gold Bugs Index anjlok 3,3 persen karena anjloknya harga emas.
Saham maskapai penerbangan juga alami tekanan kuat dengan NYSE Arca Airline Index anjlok 2,4% ke level penutupan terendah dalam lebih dari sebulan.
Salah satunya saham JetBlue yang anjlok sebesar 8,3 persen setelah laporkan pendapatan kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan tetapi memangkas proyeksi setahun penuh.
Pergerakan sebaliknya terjadi pada saham jaringan dan perangkat keras komputer yang bergerak kuat meski tidak berhasil angkat Nasdaq.
( VIBIZNEWS )
